Meski terkesan nggak masuk akal, mitos rupanya masih eksis bahkan di negara maju sekelas Korea. Negara berjuluk The Land of the Morning Calm tersebut sangat menjunjung tinggi kebudayaannya, sehingga mitos-mitos yang diwariskan nenek moyangnya tidak bisa dihilangkan begitu saja. Lazimnya, mitos di Korea tersebut berkaitan dengan hal-hal yang diyakini bisa mendatangkan keberuntungan, atau malah sebaliknya. Biar kamu semakin tau, langsung aja kepoin daftar mitosnya di bawah ini.
Makan mie sebelum ujian
Sistem pendidikan di Korea katanya lebih “ketat” jika dibandingkan dengan Indonesia. Murid-murid disana bisa belajar sampai larut malam, bahkan mereka juga punya ruangan khusus agar bisa lebh fokus belajar. Menjelang ujian, mereka nggak hanya menyiapkan mental dan fisik, tetapi juga perlu memperhatikan asupan makanannya. Mereka harus menghindari makan mie atau rumput laut menjelang ujian.
Mitos mengatakan kalau mie tersebut bisa membuat hafalan tergelincir begitu saja dari pikiran alias hilang. Untuk itu, orang tua selalu menyiapkan sarapan untuk anak anak mereka berupa makanan yang lengket seperti nasi dan roti. Sesaui dengan sifatnya, makanan tersebut dipercaya bisa membuat hafalan atau pengetahuan semakin menempel di kepala.
Mitos di Korea: Angka 4
Angka sial tenyata eksis di mana saja, termasuk Korea. Masyarakatnya percaya bahwa angka empat bisa membuat sial, khususnya jika diterapkan untuk nomor kamar, penginapan, lift, dan sejenisnya. Saking “ngerinya” angka tersebut, di sejumlah gedung-gedung tua Korea bahkan tidak ada lantai empat. Bukan berarti tidak ada lantai keempat, tapi dalam lift tersebut tidak dituliskan lantai empat, dan langsung loncat ke lantai lima. Angka tersebut menjadi begitu dihindari karena berhubungan dengan kematian.
Menghindari keramas saat tahun baru
Saat tahun baru, biasanya kita antusias melipir ke pusat kota untuk menyaksikan pesta kembang api. Orang-orang Korea juga sama. Bedanya, mereka menghindari keramas di malam penghujung tahun tersebut. Bukan takut masuk angin, tapi mereka percaya mitos kalau aktivitas tersebut bisa menolak rejeki yang di tahun mendatang. Untuk itu, mencuci rambut sudah seperti haram hukumnya. Biarlah rambut ini lepek yang penting rezeki bisa ngalir deras. Gitu kira-kira.
Tidak memberi hadiah sepatu
Memberi hadiah saat ulang tahun dan pesta pernikahan adalah hal yang lazim. Namun, orang-orang Korea nggak bisa sembarangan memberi hadiah, karena mitos yang dianutnya. Mereka tidak disarankanuntuk memberikan hadiah sepatu pada siapa saja. Katanya, orang yang mendapatkan sepatu tersebut bakal menjauh atau hilang dari pertemanan. Mitos di Indonesia sendiri, kita nggak boleh memberi hadiah baju pada pasangan karena bakalan putus tanpa sebab. Iya, nggak?
Punya tanggal baik untuk pindah rumah
Masyarakat Korea percaya kalau ada hari atau tanggal-tanggal tertentu yang bisa mendatangkan kebaikan. Selain tanggal pernikahan, itu juga berlaku saat pindahan rumah atau apartemen. Menariknya, mitos tersebut juga dipercayai sejumlah perusahaan besar untuk memindahkan kantornya demi mendapatkan keuntungan besar. Kalau kamu tinggal di Korea, jangan heran kalau ada tetangga atau warga sekitar yang merekomendasikan waktu yang tepat untuk pindah rumah.
Mitos di korea: tinta merah
Mitos di Korea selanjutnya, yaitu terkait penggunaan tinta merah. Orang-orang Korea selalu menolak jika harus menulis atau menandatangani sesuatu dengan tinta merah, Mereka percaya kalau warna tersebut bisa mendatangkan kesialan. Seseorang yang menggunakan tinta warna tersebut bisa saja mendapatkan musibah besar, bahkan dipercaya bisa sampai meninggal dunia. Untuk itu, mereka selalu sedia tinta warna hitam atau biru. Btw, mitos ini sama seperti di Jepang, ya…
Makan sayap ayam
Makanan-makanan Korea bisa dibilang nagih, apalagi pas dibikin mukbang oleh para content creator. Dari beragam makanan yang ada, rupanya orang-orang Korea sendiri begitu menghindari sayap ayam. Mereka percaya kalau bagian ayam tersebut bisa memberikan kesialan. Jika dimakan oleh laki-laki, mereka bisa saja ninggalin pasangan wanitanya secara tiba-tiba. Namun, efek tersebut nggak berlaku kalau sayap ayam tersebut dimakan oleh perempuan. Jadi, perempuan-perempuan di Korea kayaknya nggak bakalan bilang terserah saat ditanya mau makan apa. Takutnya si cowok malah sengaja pesen sayap ayam, khaaan… 🙁
Gula-gula!
Masih terkait makanan, masyarakat Korea Selatan juga punya satu mitos makanan yang wajib dikonsumsi oleh pelajar di sana. Menurut kepercayaan mereka, makanan yang lengket seperti gula-gula dan yeot (manisan tradisional Korea) bisa membuat mereka lebih mudah mengingat hafalan-hafalan mata pelajaran. Hafalan tersebut bakal melekat di kepala, sehingga makanan-makanan ini biasanya sering dikonmsumsi menjelang ujian. Ini kebalikan dari poin nomor satu, ya…
Minum soju
Takhayul lainnya yang masih diterapkan adalah perihal minum soju. Minuman alkohol Soju tersebut tidak boleh dituangkan sendiri, khususnya pada saat ada orang lain yang duduk satu meja dengan mereka. Sebisa mungkin harus ada orang yang menuangkannya ke dalam gelas. Karena kalau tidak, orang yang meminum soju tersebut bakalan sulit ketemu jodoh alias menjomblo dalam waktu yang lama. Atau, efeknya bisa saja mengenai orang lain yang duduk di meja tersebut.
Mitos di Korea: kipas angin mengerikan!
Bagi masyarakat Korea zaman dulu, kipas adalah benda bermanfaat yang keberadaannya begitu mengerikan. Bahkan mereka sendiri sampai menyebutnya ‘seonpunggi samangseol’ atau ‘kipas angin kematian’. Mereka percaya bahwa kipas angin bisa membuat seseorang mati dalam keadaan tidur. Mitos ini muncul sejak adanya artikel yang terbit di kabar nasional, yang memberitakan adanya efek samping penggunaaan kipas angin secara berlebihan. Mulai dari mual, kelumpuhan wajah, bahkan sesak napas. Namun, ada juga yang mengatakan kalau mitos tersebut sengaja dimunculkan pemerintah agar warganya bisa lebih menghemat listrik. Leh ughaa…