Waktu kecil dulu, kita pasti pernah iseng main jelangkung akibat terinspirasi oleh film-film horor. Kita sok-sok an memanggil arwah dengan mantra yang belepotan. Karena hantunya nggak dateng-dateng, lalu kita berpura-pura seolah hantu tersebut datang dan suasananya jadi chaos. Namun, dulu kita menganggapnya itu adalah sekedar permainan yang seru dan bikin nagih. Sebenarnya, jelangkung bukanlah sekedar ‘permainan’ belaka. Dulu, jelangkung digunakan sebagai ritual khusus oleh orang-orang tertentu. Bagaimana sejarah jelangkung itu sendiri? Simak rangkumannya di bawah ini.
Sejarah Jelangkung
Istilah jelangkung atau jailangkung disebut-sebut berasal dari kepercayaan Tionghoa. Orang-orang dulu percaya dengan kekuatan dewa Poyang dan Moyang (Cay Lan Gong). Jadi, kekuatan tersebut selalu dijadikan ritual untuk memasukan dewa pada sebuah boneka keranjang.
Dalam ritual tersebut, orang-orang Tionghoa berusaha memasukan dewa Poyang dan Moyang ke dalam sebuah boneka yang tangannya bisa digerakan. Pada tangan tersebut, ditempelkan pensil atau jenis alat tulis lainnya. Boneka tersebut dihadapkan pada sebuah papan tulis. Setelah itu, ritual dimulai lengkap dengan dupanya.
Jika bobot boneka tersebut menjadi berat, artinya dewa sudah masuk ke dalamnya. Boneka tersebut juga akan mengangguk sebagai tanda setuju ia siap untuk ditanyai beragam pertanyaan. Setelah diajukan berbagai pertanyaan, boneka tersebut akan menuliskan jawabannya pada papan tulis.
Ritual Cay Lan Gong sendiri saat ini sudah tidak dilakukan di Tiongkok. Bahkan ritual ini kemudian diserap oleh Indonesia yang kemudian dinamakan dengan Jailangkung atau Jelangkung.
via lifestyle.okezone.com
Tidak seperti Cay Lan Gong, boneka Jelangkung versi Indonesia menggunakan batok kelapa sebagai kepalanya dan kerangka kayu untuk badannya. Setelah itu, kemenyan dan perapian pun harus disiapkan agar ritual berhasil. Ritual Jelangkung pun tujuannya sama, yaitu memasukan arwah ke dalam boneka tersebut untuk ditanyai sesuatu.
Cara Memainkan Jelangkung
via showbiz.liputan6.com
Untuk melakukan ritual ini, setidaknya ada tiga orang yang harus terlibat. Dua orang akan memegang boneka jelangkung dan satunya lagi membaca mantra. Tempat yang digunakan pun harus sepi dan angker, juga lebih afdol jika dilakukan malam hari.
Agar ritual ini berjalan lancar, ada beberapa hal lain yang perlu disiapkan. Selain mantra, kamu juga harus menyediakan tanah kuburan agar membangkitkan roh semakin mudah. Selain itu, ada juga sesajen yang harus disediakan yang berisikan gorengan sebanyak 7 rupa, teh pahit dan manis, air putih masing-masing dua gelas, kembang 7 rupa, kopi pahit dan manis. Setelah itu, pasangkan pensil pada tangan boneka tersebut dan sediakan juga papan tulis dan kertas sebagai media jawaban roh tersebut.
Ritual dilakukan secara khidmat. Jika arwah tersebut sudah masuk, bonekanya akan bergerak sendiri. Dia akan inisiatif memperkenalkan diri dengan menuliskan namanya pada papan tulis. Wah, pintar, ya?
Setelah itu, orang-orang tersebut akan menanyai beragam pertanyaan. Mulai dari menanyakan tahun meninggal, penyebab meninggal, asal, bahkan peruntungan di masa depan.
Sejarah Jelangkung Versi Jawa
via suaramerdekasolo.com
Ada yang mengatakan bahwa Jailangkung ini sebenarnya berasal dari tarian tradisional masyarakat Jawa, yaitu Nini Thowong. Boneka Jailangkung ini diberi pakaian seperti penari Jawa, kemudian akan bergerak sendiri setelah dimasuki roh halus.
Mantra Jelangkung
Versi bahasa Indonesia:
Jelangkung jelangsat, Di sini ada pesta, Pesta kecil-kecilan, Jelangkung jelangsat, Datang tidak diundang, Pergi tidak diantar.
Versi Bahasa Jawa:
Hong Hiyang Ilaheng Hen Jagad Alusan Roh Gentayangan Ono’e Jelangkung Jaelengsat siro Wujud’e Ning kene Ono Bolon’e Siro Wangsul Angslupo Yen Siro Teko Gaib Wenehono Tondo Ing Golek Bubrah Hayo Enggalo Teko Pangundango Hayo Ndang Angslupo Ing Rupo Golek Wujud..Wujud..Wujud!
Versi Tionghoa :
Thai lam sin, thai lam fa… Pat nyet sip ng chiang nyi ha loi kau jit ja…oi loi tu loi, ng ho jit sin khi ngoi ngoi… oi hi tu hi, ng ho jit sin ta liong thi… cuk jap co son pun nyi cho, ten sim tham khiau pun nyi ko thai pa so si oi nyi nak, se pa so si oi nyi jung kim ci hiong cuk chiang nyi loi, kim ci hiong cuk chiang nyi con.
Film Tentang Jailangkung
via nusabali.com
Ritual jailangkung menjadi inspirasi sendiri bagi para kreator film. Untuk itu, tidak heran jika Jailangkung ini akhirnya dijadikan sebagai ‘sajian utama’ dalam sebuah film. Adapun film-film Indonesia yang mengangkat tema ‘boneka ritual’ ini, yaitu Jelangkung (2001), Tusuk Jelangkung (2003), Jelangkung 3 (2007), dan Kalung Jailangkung (2011).
Itulah sejarah jelangkung yang tidak banyak orang tau. Kamu pernah main permainan ini?