Waktu itu aku dan keluargaku pernah pindah ke sebuah apartemen tua (sebenarnya ini lebih ke rumah tua besar yang dijadiin apartemen).
Aku sudah tau dari awal kalo apartement ini udah tua dan terkesan angker.
Kejadian terjadi di malam pertama kami tinggal disana. di malam itu anak aku udah tidur di lantai dua. karena kebetulan kamar aku dan istri aku belum sempat diberesin, jadi kami tidur di bawah bersama dengan penghuni yang lain. waktu malam udah lumayan larut, istri aku udah tertidur, tinggalah aku sama seorang penghuni, kita masih ngobrol.
tiba-tiba aku mendengar suara tangisan di sekitar ruang utama. aku tanya ke temen ini ini, dia bilang dengar trus katanya biarin aja.
aku agak heran sama maksudnya. beberapa menit kemudian tangisan itu terdengar lagi. aku yang udah agak merinding coba berpikir positif, jangan-jangan itu anak aku yang nangis. trus temen aku bilang lagi, gpp kok anak kamu udah tidur. tangisan ini mah udah biasa.
aku udah curiga, jangan-jangan memang ada apa-apanya di tempat ini.
aku ijin sebentar mau naek keatas lihat 2 anak aku. ternyata mereka tertidur pulas.
suara langkah aku melangkah diatas alas yang terbuat dari kayu ternyata membangunkan salah satu putriku, dia bilang mau ke kamar kecil.
Yaudah aku antar, karena pertama kalinya aku mau ke kamar kecil di lantai dua, kami agak nyasar. Dan lagi karena bangunan ini memang lumayan besar. Sewaktu aku lihat ada kayak lorong panjang trus diujungnya ada kamar terakhir, pasti itu kamar kecilnya. Anakku udah ketakutan karena lorongnya hampir ga ada penerangan.
sampainya di kamar kecil, anak aku udah masuk ke kamar kecil trus aku jaga berdiri di luar. tiba-tiba aku dengar suara tangisan itu lagi, kali ini lebih jelas dan makin deket. Aku pun udah merinding tapi aku ga mungkin takut di depan anak aku sendiri. Dan aku nanya ke anakku yang lagi di dalam kamar kecil, “kalo udah selesai langsung keluar ya!”, aku bilang kayak gitu sebenarnya juga untuk mengurangi rasa takut.
Tiba-tiba aja tangisan itu makin dekat makin dekat tapi ga jelas dari mana arah suaranya. tiba-tiba dari arah jendela sebelah kanan, aku lihat dengan mata kepala aku sendiri ada wajah orang melayang-layang, ya cuma wajah aja ga ada badannya melintasi luar jendela. wajah putih pucat sambil menangis lewat gitu aja. aku ketakutan hampir ga percaya.
pas anak aku keluar kamar mandi, aku buru-buru langsung gendong trus pergi ke kamar tidur.
anak aku nanya, “ayah kenapa?”
aku bilang aja, gpp cuma ngantuk.
kasihan anak aku kalau aku cerita nanti dia jadi ikutan takut.
segitu aja dulu, cerita lanjutannya aku ceritakan di cerita selanjutnya.
Cerita dikirimkan oleh Marvin